This is my blog. In this blog, you can read many stories about my life. Hope, you like it so much , thanks ♥

Rabu, 22 Desember 2010

Menulis Diatas Pasir


Kisah tentang 2 orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Ditengah perjalanan, mereka bertengkar dan salah seorang tanpa dapat menahan diri menampar temannya.

Orang yang terkena tampar, merasa sakit hati, tanpa berkata-kata, dia menulis diatas pasir :
“HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENAMPAR PIPIKU.”

Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba menenangkan diri untuk menyejukan galaunya. Mereka terus berjalan, sampai menemukan oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi.

Namun, ternyata oasis tersebut cukup dalam sehingga ia nyaris tenggelam, dan ia diselamatkan oleh sahabat yang tadi menamparnya. Ketika mulai siuman dan rasa takutnya hilang, dia menulis disebuah batu :
“HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU.”

Si penolong yang pernah menamparnya tersebut bertanya, “kenapa setelah aku melukai hatimu, kau menulis diatas pasir, dan sekarang kau menulisnya diatas batu ?”

Temannya sambil tersenyum menjawab, “ketika sahabat melukai, kita harus menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila ada kebajikan sekecil apa pun, kita harus memahatnya diatas batu hati kita, agar tetap terkenang, tidak hilang tertiup waktu.”



Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Karena itu cobalah untuk saling memaafkan dan melupakan masalah lalu.

MARI KITA BELAJAR MENULIS DIATAS PASIR !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 22 Desember 2010

Menulis Diatas Pasir


Kisah tentang 2 orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Ditengah perjalanan, mereka bertengkar dan salah seorang tanpa dapat menahan diri menampar temannya.

Orang yang terkena tampar, merasa sakit hati, tanpa berkata-kata, dia menulis diatas pasir :
“HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENAMPAR PIPIKU.”

Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba menenangkan diri untuk menyejukan galaunya. Mereka terus berjalan, sampai menemukan oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi.

Namun, ternyata oasis tersebut cukup dalam sehingga ia nyaris tenggelam, dan ia diselamatkan oleh sahabat yang tadi menamparnya. Ketika mulai siuman dan rasa takutnya hilang, dia menulis disebuah batu :
“HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU.”

Si penolong yang pernah menamparnya tersebut bertanya, “kenapa setelah aku melukai hatimu, kau menulis diatas pasir, dan sekarang kau menulisnya diatas batu ?”

Temannya sambil tersenyum menjawab, “ketika sahabat melukai, kita harus menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila ada kebajikan sekecil apa pun, kita harus memahatnya diatas batu hati kita, agar tetap terkenang, tidak hilang tertiup waktu.”



Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Karena itu cobalah untuk saling memaafkan dan melupakan masalah lalu.

MARI KITA BELAJAR MENULIS DIATAS PASIR !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar